Banjarnegara – Di bawah terik matahari Minggu pagi (14/9/2025), halaman Sanggar Pramuka Banjarnegara menjadi saksi lahirnya kembali semangat baru bagi para ksatria muda Raimuna Daerah (Raida) XIII Jawa Tengah. Dengan wajah gagah penuh senyum, 32 eks peserta Raida menjalani prosesi sakral penyematan Tiska, sebuah tanda kehormatan yang mengikat janji setia pada tanah air dan pada jalan pengabdian Pramuka.
Momen itu bukan sekadar seremoni. Sebelum menerima Tiska berwarna logam keemasan bertuliskan “Raimuda XIII Jawa Tengah 2025”, para peserta diwajibkan melewati dua ritual sakral penuh makna. Mereka mencium Sang Merah Putih—bendera bangsa—sebagai simbol janji cinta tanah air yang tak pernah lekang waktu. Usai itu, air kembang tujuh rupa disiramkan ke ujung kepala mereka. Keharuman bunga diyakini akan meresap ke tubuh, melambangkan kesetiaan dan pengabdian yang mengalir sepanjang usia.
“Pramuka harus menjadi agen perubahan yang berkarakter seperti empat anasir alam: air yang mampu beradaptasi, api yang bersemangat, udara yang meski tak terlihat tapi terasa kehadirannya, serta tanah yang diam namun menumbuhkan kehidupan,” pesan Sagiyo Waka Humas dan Abdimas Kwarcab Banjarnegara, pembina upacara yang sekaligus Waka Humas dan Abdimas Kwarcab Banjarnegara.
Menurutnya, anggota Pramuka masa depan wajib memiliki karakter baik, keterampilan unggul, dan jaringan luas, sehingga benar-benar menjadi kader perubahan di masyarakat.
Di akhir acara, simbol kebahagiaan itu pecah dalam keceriaan bersama. Para peserta melemparkan topi mereka ke angkasa, seolah hendak menerbangkan cita-cita Pramuka setinggi langit. Riuh tawa dan tepuk tangan pun pecah, menutup prosesi dengan nuansa kebersamaan yang hangat.
Lebih dari sekadar simbol, Tiska Raida XIII menjadi pengingat bahwa gerakan Pramuka tidak berhenti pada barisan upacara, tetapi terus hidup dalam satya dan bakti para ksatria muda yang siap berkontribusi untuk Banjarnegara, Jawa Tengah, dan Indonesia.***(abenn29_pusdatin).
Sumber : Sgy-Qia
Dokumentasi : Pusdatin.bna
