Banjarnegara, 12 Oktober 2025 — Riuh tawa dan semangat pagi terdengar di tepi Sungai Lebak, Desa Petir, Kecamatan Purwanegara. Sejak matahari baru menanjak, puluhan anggota Pramuka Peduli Kwartir Ranting Bawang bersama Karang Taruna BNAsudah tampak sibuk mengenakan sarung tangan, memegang karung, dan menyiapkan peralatan kebersihan. Mereka datang bukan sekadar membersihkan sungai, tetapi menanamkan makna kepedulian pada alam dan sesama.
Air sungai yang semula penuh dengan ranting dan plastik mulai tampak jernih ketika barisan muda itu bergerak menyusuri tepian. Dengan teriakan khas Pramuka yang bergema di antara pepohonan, mereka saling bahu-membahu mengumpulkan sampah yang selama ini luput dari perhatian warga.
“Kalau bukan kita yang menjaga sungai, siapa lagi?” ujar salah satu anggota Pramuka Peduli sambil tersenyum, tangannya masih sibuk mengikat karung berisi sampah plastik.
Kegiatan yang berlangsung pada Minggu (12/10/2025) pukul 07.30 hingga 12.30 WIB ini merupakan bagian dari gerakan lingkungan hidup yang digagas oleh Kwartir Ranting Bawang. Tujuannya sederhana namun bermakna besar: menghidupkan kembali kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan sungai sebagai sumber kehidupan.
Udara segar bercampur aroma tanah basah seolah menjadi saksi semangat gotong royong yang masih hidup di lereng Banjarnegara. Sesekali, para pembina Pramuka memberikan arahan sambil menanamkan nilai disiplin dan tanggung jawab kepada peserta muda. Di sela istirahat, tawa ringan dan cerita kecil menjadi pengikat suasana keakraban di antara peserta.
Menurut panitia pelaksana, kegiatan “Bersih Sungai” ini diharapkan tidak berhenti pada satu kali aksi, tetapi menjadi kebiasaan yang mengakar di kalangan generasi muda dan masyarakat. “Kami ingin sungai ini bukan hanya bersih hari ini, tapi tetap lestari untuk anak cucu nanti,” ujar salah satu pembina Pramuka dengan mata berbinar.
Menjelang siang, tumpukan sampah hasil kegiatan tampak telah tersusun rapi di tepi jalan untuk diangkut oleh petugas kebersihan desa. Sungai Lebak kini mengalir lebih lega, seolah tersenyum menyambut uluran tangan anak-anak muda yang peduli.
Bersihnya aliran air itu bukan sekadar hasil kerja fisik, melainkan simbol dari niat tulus untuk menjaga keseimbangan antara manusia dan alam. Di tepi sungai yang kini lebih jernih, para anggota Pramuka berdiri berbaris, memberi salam semangat: “Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan!”
Dan di sanalah, di antara gemericik air dan langit Banjarnegara yang biru, semangat kepedulian itu terus mengalir—tak ubahnya seperti sungai yang mereka jaga hari ini. ***(abenn29_pusdatin)
Dokumentasi : Pramuka Peduli Kwarran Bawang






