BANJARNEGARA — Sebanyak 641 Pramuka Garuda dari Kwartir Ranting Madukara resmi dilantik pada Kamis (13/11/2025) dalam sebuah upacara penuh khidmat di halaman Kampus Politeknik Banjarnegara. Momentum ini menjadi penanda penting bagi gerakan kepramukaan di Banjarnegara yang terus menunjukkan vitalitas dan komitmen pembinaan karakter generasi muda.
Dari jumlah tersebut, 558 peserta merupakan Pramuka Siaga, sementara 83 lainnya Pramuka Penggalang. Mereka berasal dari berbagai SD dan SMP di Kecamatan Madukara. Antusiasme para peserta mencerminkan tingginya motivasi untuk meraih tingkatan kecakapan tertinggi dalam Gerakan Pramuka.
Sebelum dinyatakan layak menyandang predikat Pramuka Garuda, para peserta telah melalui rangkaian penilaian yang digelar pada 10, 11, dan 13 November 2025 oleh Tim Penilai Pramuka Garuda Kwarcab Banjarnegara. Uji kecakapan mencakup SKU dan SKK, keterampilan hasta karya, penguasaan TIK, sikap kepramukaan, hingga pengamalan Dasa Dharma dalam keseharian.
Dalam sambutan yang dibacakan pembina upacara, Suparto, S.Pd., Ketua Kwarcab Banjarnegara H. Wakhid Jumali menyampaikan apresiasi kepada para peserta dan pembina yang telah bekerja keras.
“Pencapaian ini menunjukkan bahwa semangat kepramukaan di Madukara terus bertumbuh. Kami berharap Pramuka Garuda yang dilantik hari ini benar-benar menjadi teladan bagi teman-temannya,” ujarnya.
Ia menegaskan, Pramuka Garuda merupakan jenjang tertinggi bagi anggota muda—predikat yang menuntut kecakapan sekaligus integritas. Dengan demikian, para lulusan diharapkan mampu memancarkan nilai-nilai disiplin, kemandirian, serta jiwa kepemimpinan di lingkungan masing-masing.
Suasana haru turut mewarnai prosesi pelantikan. Momen ketika para Pramuka Garuda membasuh kaki orang tua menjadi puncak emosional yang membuat banyak peserta tidak kuasa menahan tangis.
“Rasanya sedih campur bangga. Aku tak kuasa menahan tangis,” tutur Selfi, Pramuka dari Talunamba, setelah memeluk ibunya.
Andalan Cabang Gerakan Pramuka Banjarnegara, Sugeng Wiyono, menilai pelantikan massal ini menjadi barometer keberhasilan pembinaan di tingkat Gugusdepan.
“Kuncinya adalah pembina di sekolah. Jika pembinanya aktif dan semangat, sangat mungkin setiap pangkalan bisa menghasilkan Pramuka Garuda,” ujar Kak Wiyong.
Pelantikan ini bukan sekadar seremoni, melainkan penguatan kembali misi Gerakan Pramuka sebagai wadah pembentukan karakter generasi muda. Dari Madukara, semangat itu terus menyala—menjadi penanda bahwa gerakan ini tetap relevan, hidup, dan terus berkembang di Banjarnegara. *** (mjp_kominfo).
























Pramuka yg berkarakter teladan lahir dari para pembina yg tak menghitung lelah karena berjiwa teladan.