MANDIRAJA – Senin (1/9), langit biru di atas Lapangan Yudha Wasesa, Desa Simbang, seakan ikut tersenyum menyaksikan momen bersejarah bagi ratusan Pramuka Ranting Mandiraja. Bendera-bendera berkibar penuh semangat, sorak bahagia para peserta mengalun, dan udara pagi yang sejuk terasa seperti pelukan hangat kebersamaan. Di sinilah, Jambore Ranting Mandiraja 2025 ditutup dengan penuh suka cita—sebuah pesta persaudaraan yang menyisakan jejak manis di hati setiap yang hadir.
Susanto, Kamabiran Mandiraja, berdiri tegap sebagai pembina upacara. Suaranya menggema, bukan sekadar kata-kata, melainkan sebuah getaran jiwa. “Pramuka adalah garda terdepan penjaga Pancasila. Jiwa Pancasila harus terus menyala di setiap hati Pramuka, tercermin dalam setiap tindakan dan ucapan kita,” ucapnya, seolah meniupkan bara semangat yang membuat dada setiap peserta bergelora.
Namun bukan hanya tentang pesan, ada doa dan harapan yang terselip indah. Susanto berharap jumlah Pramuka Garuda di Mandiraja terus bertambah. Baginya, Pramuka Garuda adalah bunga paling harum di taman kepanduan—teladan yang menyinari jalan generasi muda. “Dengan bertambahnya Pramuka Garuda, semangat kepanduan di Mandiraja akan semakin kuat dan meluas,” tambahnya, membuat hadirin mengangguk penuh harapan.
Lalu tibalah saat yang dinanti: pengumuman para juara. Sorak sorai pecah, menembus angkasa, kala SMP Negeri 1 Mandiraja dinobatkan sebagai Juara Umum Jambore 2025. Wajah-wajah muda itu berseri, mata mereka berbinar bak bintang, dan pelukan persahabatan berderet di sepanjang barisan.
Tidak kalah membanggakan, regu Penggalang Ramu Putra SDN Kebakalan 2 tampil gagah dengan prestasi gemilang. Sementara keceriaan tak kalah hangat datang dari Penggalang Ramu Putri SDN 1 Purwasaba yang membawa pulang gelar juara dengan senyum penuh kemenangan.
Lebih dari sekadar lomba, penghargaan ini adalah bukti bahwa kerja keras, tawa, dan peluh yang mengalir di bawah tenda-tenda perkemahan telah berbuah manis. Para juara tersenyum, yang belum juara pun tak kalah berbangga, sebab setiap langkah mereka di jambore ini adalah kisah indah yang tak akan pernah pudar.
Dan ketika matahari merambat naik, upacara ditutup dengan janji yang bergema: sampai jumpa lagi di Jambore Ranting Mandiraja 2027. Sebuah janji sederhana, namun terasa begitu manis, seolah Mandiraja kembali berkasmaran dengan semangat Pramuka. Sebab di sini, kebersamaan bukan sekadar kata, melainkan napas yang terus hidup, menginspirasi, dan menumbuhkan generasi yang tangguh serta berkarakter.***(abenn29_pusdatin.bna)
Narasumber : Fajar Astuti
Editor : abenn
Dokumentasi : Humas Kwarran Mandiraja




