Kepakisan, Banjarnegara — Udara sejuk di lereng Dieng pagi itu terasa berpadu sempurna dengan hangatnya semangat para Pembina Pramuka yang mengenakan seragam cokelat kebanggaan mereka. Rabu (8/10/2025), deretan bendera merah putih dan tunas kelapa berkibar anggun di kawasan wisata pemandian air hangat Banyu Alam, Desa Kepakisan. Di tempat yang sarat makna ini, sebanyak 114 Pembina Mahir Tingkat Dasar dari Kwarran Batur dan Kwarran Pejawaran resmi dilantik dan dikukuhkan bersama, menandai lahirnya generasi baru pembina yang siap menebar nilai-nilai kepramukaan di pangkalan masing-masing.
Suasana khidmat menyelimuti lapangan ketika Aris Sudaryanto Wakil Ketua Bidang Pembinaan Anggota Dewasa Kwartir Cabang Banjarnegara bertindak sebagai pembina upacara. Dentuman langkah tegap peserta dan lantunan lagu “Hymne Pramuka” di bawah arahan dirijen Suwarni Kawitaningsih, menambah getar haru di tengah udara yang berembun.
Dua pembawa acara, Dwi Erma Kustiani dan Sutriyono, memandu rangkaian upacara dengan penuh wibawa dan kehangatan. Di antara deretan peserta, tampak wajah-wajah sumringah—perpaduan antara rasa bangga dan tanggung jawab.
“Ini bukan akhir dari perjalanan, tapi awal dari pengabdian yang sesungguhnya,” ujar M. Romadhon, salah satu tokoh simbolis pengukuhan, Ia menegaskan bahwa pelantikan ini menjadi momentum penting bagi pembina muda untuk semakin mengokohkan peran mereka dalam membentuk karakter generasi penerus bangsa.
Pelantikan bersama ini menghasilkan pembina-pembina mahir baru yang siap menyalakan bara semangat Pramuka di gugus depan mereka masing-masing. Mereka kini tak hanya memiliki kelengkapan administratif, tetapi juga bekal pengetahuan dan kepribadian tangguh untuk menuntun adik-adik Pramuka menuju insan mandiri, peduli, dan berakhlak mulia.
Kehadiran simbolis pengukuhan—Mohamad Romadhon, Vifi Anggraini Septi Rahayu, Danang Ragil Widodo, dan Arum Dwi Noviyana, menjadi lambang kolaborasi dan persaudaraan lintas kwarran yang kuat. Momen penyematan tanda kelulusan oleh mereka disambut tepuk tangan panjang peserta dan tamu undangan yang hadir.
Ketika upacara berakhir dan matahari mulai menampakkan sinarnya di balik kabut tipis pegunungan, para pembina saling berjabat tangan, menandai berakhirnya prosesi dan lahirnya semangat baru. Di sela tawa dan pelukan hangat, semerbak aroma belerang dari pemandian Banyu Alam seperti menjadi saksi atas janji mereka untuk terus berkarya demi Gerakan Pramuka yang lebih maju.
“Menjadi pembina berarti menjadi pelita. Di manapun berada, kita membawa api yang tak boleh padam,” ucap Fauzi Santoso Sekretaris Kwarran Batur.
Pelantikan dan pengukuhan Pembina Mahir Tingkat Dasar kali ini tak hanya menjadi agenda formal organisasi, tetapi juga perayaan nilai-nilai persaudaraan, keikhlasan, dan semangat pengabdian—hangat seperti air di Banyu Alam yang menjadi saksi bisu perjalanan para pembina muda ini.***(abenn29_pusdatin)
Laporan : M. Romadhon
Dokumentasi : Humas Kwarran Batur & Pejawaran




















Sudah bulat tekad mereka, KML harus menjadi lanjutan pendidikan sebagai Pembina yg cakap dan mahir!