BANJARNEGARA – Upacara peringatan Hari Pramuka ke-63 serentak terlaksana di seluruh wilayah Kabupaten Banjarrnegara. Lekatnya sejarah Kepanduan Nasional dengan bumi Banjarnegara bermula dari usulan KH. Agus Salim dalam menguslkan nama Pandu dan Kepanduan pada Kongres Kepanduan Sarekat Islam (SI) pertama yang diselenggarakan pada 2-5 Februari 1928 di Banjarnegara.
Pengakuan atas sejarah tersebut semakin dikuatkan dengan diletakkannya Prasasti Pandu di lingkungan SMK Cokroaminoto 1 Banjarnegara yang ditanda tangani Ketua Kwartir Nasional Prof. Dr. Azrul Azwar, MPH pada 23 Oktober 2013.
Meski akhirnya para pandu telah dilebur menjadi satu di bawah naungan Gerakan Pramuka. Semangat estafet melahirkan generasi muda yang berbudi luhur, berbakti kepada orang tua, masyarakat serta bangsa dan tanah air masih terus menerus dikobarkan.
Andalan Cabang Urusan Hubungan Masyarakat Adhe Benny Araneta (Kak Abenn) menyampaikan pihak Kwartir Cabang terus berusaha menjaga agar sejarah Kepanduan yang kini menjagi Gerakan Pramuka tidak terputus.
“bagaimanapun caranya kami tetap berupaya supaya estafet sejarah Kepanduan ke Gerakan Pramuka ini harus tetap eksis. Salah satunya yakni menanamkan wawasan sejarah melaui pelaksanaan upacara Peringatan Hari Pramuka. Tempat kami ini ada 20 Kecamatan, ada ratusan sekolah yang hari ini mengadakan Upacara secara mandiri, dan ada pula yang upacaranya berpusat di Kwartir Ranting karna sedang mengadakan Jambore, seperti misalnya Susukan, Madukara, Purwanegara, Rakit, Kalibening, Banjarmangu,” terangnya.
Lebih lanjut Kak Abenn menjelaskan Upacara Peringatan Hari Pramuka ke-63 Tingkat Cabang akan dilaksanakan pada 14 September 2024 di Alun-alun Kabupaten Banjarnegara.
Pewarta: Rakhmat Nur Ilmi